Sabtu, 14 Januari 2012

FF "Saranghae, My yeobo" (OneShoot) *just you*


Author   : Arum Sari Puspa Waluyani
Tittle     : “Saranghae, My yeobo”
Genre    : Romance and Sad.
Cast      :  - Shin Song Ra
                 -   Shon Hang Kyung
                 -  Other Cast                                                                                                                                                 

Type     : OneShoot


“Dulu yang aku lakukan hanyalah mencintaimu , mencintaimu dan terus mencintaimu. Dan sekarang aku tetap mencintaimu, berjanjilah tetap mencintaiku dan menerima kekurangan dan kelebihanku walaupun aku telah tiada.”


****Happy Reading****

“ Aku tidak bisa .. “ jawab gadis itu singkat. Ia masih saja melihat ke arah hujan turun.
“ Wae ? Bukankah sudah hampir 7 tahun ini kita selalu bersama ? “ tanya laki-laki itu dengan mata yang memerah. Air matanya hampir keluar.
“ Aku tidak mencintaimu .. “ lagi-lagi jawaban gadis itu hanya sebuah kalimat yang singkat.
“ Shin Song Ra ! Lihat aku ! Tatap mataku ! Aku sama sekali tidak suka dengan sikapmu hari ini ! “ ujar laki-laki itu dengan nada yang agak keras. Gadis yang bernama Shin Song Ra itu sama sekali tidak menuruti perintah laki-laki yang sedari tadi berbicara dengannya.
“ Song ra ! Kau tidak tuli bukan ? Sekarang lihat aku ! Lihat aku ! Kenapa kau berani mengatakan bahwa kau tidak mencintaiku ? KENAPA ? “ tanyanya lagi dengan lantang seraya mengarahkan wajah gadis itu tepat di depan wajahnya.
“ Lepaskan aku ! “ pinta gadis itu yang sedang berusaha melepaskan wajahnya dari tangan laki-laki yang sedang tidak ingin di lihatnya sekarang ini.
“ Song ra ! Aku sengaja mengajakmu kembali ke Indonesia sebentar agar kau bisa melepaskan semua kerinduanmu. Agar kau bisa merasakan sesuatu yang indah ! Agar aku bisa melamarmu di tempat yang selama ini kau rindukan ! Di laut Kuta ! Ini bukan yang kau inginkan ? Hal ini bukan yang pernah kau katakan padaku ? Sekarang aku sudah mewujudkannya ! Kenapa sekarang kau menolakku ? Kenapa ? “ tanya laki-laki itu bertubi-tubi seakan-akan tidak ingin apa yang di dengarnya adalah sebuah kenyataan.
“ Aku hanya mempermainkanmu .. “ jawabnya singkat. Dari raut wajahnya tampak jika ia sedang menahan bendungan air matanya agar tidak mengalir.
“ Song ra .. “ panggilnya lirih. Nadanya merendah. Ia tidak tahu lagi apa yang akan di katakannya.
“ Pergilah. Aku akan kembali tinggal di sini. Tempatmu bukan di sini. Banyak tugas yang harus kau selesaikan di Korea. Pergilah .. “ ujar gadis itu pelan. Kata-katanya tampak kalau ia sedang mengusir laki-laki yang ada di hadapannya ini.
“ Aku tidak akan pulang kalau kau tidak ikut denganku kembali ke Korea .. “ ujar laki-laki itu yang sudah terduduk seraya membungkuk di samping gadis itu.
“ Tidak ada gunanya lagi. Aku sama sekali tidak mencintaimu. Maaf selama ini aku hanya mempermainkanmu saja. Aku hanya kasihan dengan hidupmu yang selalu kandas oleh cinta. Aku kira aku bisa mengobatimu , tapi ternyata malah aku yang tersakiti. Aku tidak sanggup terus menerus menyimpan kebohongan ini lebih lama lagi. Mianhae .. “ ujarnya dengan nada penuh penyesalan.
“ Sekali lagi aku tanya , apa benar kau tidak mau menikah denganku ? Apa benar kau tidak mencintaiku ? Apa benar kau hanya mempermainkanku saja ? “ tanya laki-laki itu yang terus menatap wajah gadis yang sudah dicintainya selama 7 tahun ini.
“ Iya ! Aku tidak mau menikah denganmu ! Aku tidak pernah mencintaimu ! Dan memang benar , aku hanya mempermainkanmu saja ! Sekarang kau sudah puas dengan jawabanku ? Aku harap , secepatnya kau pergi dari hadapanku ! Karena aku sudah muak denganmu !! “ bentak gadis itu dengan kasar. Laki-laki itu pun bangkit dari duduknya.
“ Terima kasih untuk semuanya. Kalau itu memang maumu , aku akan pergi. Tapi , aku tidak pernah yakin kalau kau tidak mencintaiku. Aku tahu , kau sangat mencintaiku. Mungkin , ada sesuatu yang membuatmu tidak ingin hidup denganku. Aku akan terima apa pun alasannya. Tapi aku tidak pernah mau lagi mendengar kalimat bahwa kau tidak mencintaiku. Sekali lagi terima kasih , aku akan pergi. Selamat tinggal .. “ ujar laki-laki itu seraya menyeka air matanya yang perlahan jatuh. Bayangan laki-laki itu sudah semakin menjauh. Shin Song Ra , gadis berkebangsaan korea itu pun tidak sanggup lagi membendung air matanya. Saat laki-laki itu sudah pergi menjauh dari hadapannya , air mata yang sedari tadi dibendungnya kini tumpah. Ia hanya bisa menangisi kebodohanyya.
“ Ma .. Maaf .. Aku sangat mencintaimu , Han .. Tapi aku tidak bisa terus berada disisimu. Aku tidak mau menyakitimu. Aku harap , kau bisa menemukan kebahagiaanmu di sana .. “ isak Song ra pelan. Hatinya sakit sekali. Ia sendiri tidak menyangka jika ia bisa melakukan hal ini pada laki-laki yang saangat dicintainya. Tapi ia tidak mau semakin menyakiti hati laki-laki yang bernama “ Song Han Kyung “ itu. Ia hanya ingin , orang yang dicintainya akan selalu berbahagia dan tidak pernah merasakan kesedihan seperti yang ia rasakan saat ini.

***

Malam ini aku berangkat ,
Aku sudah menitipkan sebuah bingkisan untukmu di depan pintu ..
Memang tidak terlalu bagus ,
Tapi aku yakin kau akan menyukainya ..
Selamat tinggal Song ra ,
Aku tidak akan pernah melupakanmu untuk selamanya ..
Aku mencintaimu ..
“ Aku juga mencintaimu , Han .. “ ucapnya lirih. Ponsel yang sedang dipegangnya pun terjatuh. Ia terduduk lemas. Entah apa yang akan terjadi saat ini. Saat di mana ia tidak akan pernah lagi mendapatkan kebahagiaan. Ia ingat dengan kata Han tadi , ada sebuah bingkisan untuknya. Ia segera keluar dan membuka pintu apartementnya. Terlihat sebuah bingkisan yang berukuran sedang yang dilapisi dengan kertas berwarna ungu. Warna kesukaan Han. Ia pun membungkuk dan mengambil bingkisan yang sepertinya sudah sangat lama berada di luar. Ia berjalan menuju kamarnya.

Untukmu Shin Song Ra ,
Untukmu Song ra ..
Untuk gadis yang sangat kucintai ..
Aku mencintaimu apa adanya ,
Aku akan terus berusaha agar aku tidak akan melupakanmu ..
Kau adalah yang terindah untukku ,
Kau adalah yang terbaik dari sekian banyak gadis yang menyukaiku ..
Jujur ,
Aku tidak bisa menerima semua kenyataan ini ,
Tapi ini adalah keputusanmu ..
Aku tidak bisa membantahnya ,
Apa pun permintaanmu akan ku kabulkan ..
Itu janji yang dulu pernah aku ucapkan untukmu ..
Karena itulah aku tidak bisa berkutik lagi saat kau katakan ,
Kau tidak ingin menikah dan hidup bersamaku untuk selamanya ..
Tangis dan air mata tidak bisa membelaku ,
Kau tetap bersikukuh untuk menyuruhku pergi ,
Pergi darimu ,
Pergi dari hadapanmu ..
Sakit !
Hati ini sangat sakit melihat semua sikapmu hari ini ..
Aku ,
Aku ,
Aku hanya bisa mengatakan ,
Aku mencintaimu ..
Percuma saja aku menangis ,
Itu hanya akan membuatmu semakin membenciku ,
Aku sendiri tidak tahu apa salahku ..
Hati ini sudah mati ,
Benar-benar mati ..
Tidak ada lagi yang bisa membangkitkanku kecuali kekuatan cintamu ..
Tolong ,
Aku ingin kau tetap menyimpan semua kisah indah kita ,
Walaupun nantinya kau sudah berbahagia dengan yang lain ,
Aku hanya ingin menitipkan sedikit kisah indah kita ..
Aku mencintaimu ..
Song ra meneteskan air matanya. Sweater yang di berikan Han untuknya , dipeluknya dengan erat. Seakan itu adalah sosok seorang Han Kyung. Surat yang diselipkan Han di kotak bingkisan tersebut , sudah agak sedikt meluntur karena air mata Song ra yang berjatuhan.
“ Aku sudah sangat bahagia saat kau mengajakku untuk menikah. Itulah yang aku tunggu-tunggu sejak kau dan aku berpacaran. Tapi , aku tidak bisa menerima semua ini dengan kata iya. Ada sesuatu yang membuatku tidak bisa lagi terus bersamamu. Dan aku takut , kau akan semakin tersiksa jika aku .. Jika aku .. “ ujarnya sendiri. Air mata itu masih mengalir. Air mata yang mungkin akan terus mengalir saat ia mengingat seseorang yang pernah berarti untuknya. Seseorang itu adalah Han Kyung.
***
Ia baru saja selesai perform dari atas panggung. Semua hyung-hyung dan dongsaengnya kelihatan sangat lelah. Sudah hampir 2 bulan lamanya Han meninggalkan Song ra di sendiri . Itu pun dilakukannya karena permintaan Song ra sendiri. Walaupun begitu , Han belum bisa melupakan sosok Song ra. Ia masih sangat mencintainya. Bahkan , ia sangat merindukannya. Ia rela menukarkan nyawanya , asal ia bisa bertemu lagi dengan seseorang yang sangat di cintainya.
“ Han ! Ada telfon untukmu ! “ teriak Lee Seung Hwan seraya berlari-lari ke ruangan di mana Han Kyung sedang beristirahat.
“ Siapa ? Kenapa harus sampai berlari-lari seperti itu ? “ tanya Han heran seraya mengambil ponsel yang di pegang Seung Hwan. Seung Hwan belum bisa menjawab , nafasnya masih terengah-engah.
“ Yeobseyo .. “ sapanya pada penelfon seberang.
“ Ini benar dengan Han Kyung-Ah ? “ tanya suara seorang perempuan dengan nada yang terburu-buru. Dari logatnya , ia agak sedikit kaku mengucapkan kalimat-kalimat dengan bahasa Korea.
“ Iya . Ini aku. Ada apa ? Sepertinya Anda terburu-buru sekali ? “ tanya Han baik-baik.
“ Song ra .. Song ra .. Song ra ! Tadi sore dia menggigau menyebut namamu. Setelah hampir 2 bulannya dia terbaring lemah di Rumah Sakit , dan tak bisa melakukan apa-apa , kini dia bisa berbicara walaupun hanya sedikt. Dia hanya bisa memanggil namamu saja ! Datanglah ke sini ! Aku yakin , saat ini dia sedang membutuhkan kehadiranmu. Berilah kebahagiaan di detik-detik terakhir hidupnya. Tolong .. Aku mau kakakku bahagia di akhir hidupnya. Tolong aku .. “ pinta perempuan itu dengan sedikit isak tangisnya. Ia benar-benar mengucapkan kalimat itu dengan nada penuh harap , harapan agar Han bisa datang ke Indonesia. Han diam tak berkutik. Matanya tdak lagi berkedip. Jantungnya berdegup dengan kencang. Perasaannya benar-benar tidak enak. Apa maksud gadis ini sebenarnya ? Tanya Han dalam hati. Ia tidak mengerti apa maksud perkataan gadis ini. Song ra kenapa ? Apa maksud detik-detik terakhir hidupnya ? Apa Vie ..
“ Song ra kenapa ? Kenapa dengannya ? “ tanya Han gelisah. Hyung-hyung dan dongsaeng-dongsaengnya heran melihat sikap Han yang tiba-tiba seperti itu.
“ Kak Song ra sakit .. Kak Song ra mengidap kanker rahim stadium akut. Dia sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Sudah hampir setahun lamanya dia menahan rasa sakit yang kadang membuatnya berteriak histeris. Tolong .. Tolong kak Song ra. Dia ingin bertemu denganmu. Tolonglah .. “ pintanya lagi dengan nada sangat memohon kedatangan Han. Han kembali diam. Jadi selama ini Song ra menyembunyikan hal ini. Dan mungkin karena inilah Via tidak mau hidup lagi bersamanya. Pikiran Han terus berkecamuk. Semua hal-hal yang menyangkut tentang Song ra kembali terbongkar seiring berjalannya waktu.
“ Aku akan ke sana ! Tenang saja .. Aku akan segera sampai ke sana .. “ kata Han dengan air mata yang sudah sedikit berlinang itu.
“ Gomawo oppa .. “ ucap gadis itu dan tiba-tiba saja telfon pun terputus.
“ Aku harus pergi sekarang ! Pesankan aku tiket pesawat ke Indonesia malam ini juga ! Sekarang ! “ teriaknya pada Lee Seung Hwan yang sedang berada di depannya. Pikirannya kalut. Ia sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun. Ia hanya ingin segera sampai di Indonesia dan bertemu dengan seseorang yang sangat di cintainya.
****
“ Ini aku , “ bisiknya pelan. Han Kyung baru saja sampai di Bandara , tanpa ada kegiatan lagi ia langsung ke Rumah Sakit di mana Song ra di rawat. Semuanya berjalan seperti mimpi , akhirnya ia bisa bertemu dengan Vie walaupun sekarang Song ra yang ada dihadapannya bukanlah gadis yang seceria dulu.
“ Sudah lama kita tidak bertemu. Akhirnya rasa rindu yang terus tersimpan di hati ini bisa ku keluarkan juga. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu. Kau tahu ? Selama aku sibuk dengan segala urusanku , aku tidak pernah bisa melupakan sedikit pun tentangmu. Benar ! Aku jujur. Aku tidak lagi berbohong. Song ra , apa kau tidak mau melihat wajahku yang semakin tampan ini ? Ayolah .. Bangun ! Kita akan bersama lagi seperti dulu .. “ ujarnya yang berusaha agar tidak terlihat cengeng di depan Song ra. Tapi apa daya , air matanya lagi-lagi jatuh hanya untuk orang yang dicintainya.
Han menyentuh tangan Song ra. Ia ingin sekali mengenggam tangan  Song ra saat ia masih bersama. Pelan sekali digenggamnya. Seakan-akan takut menyakiti gadis yang sedang terbaring lemah dihadapannya ini. Ia masih berharap agar ada sebuah keajaiban untuk Song ra. Ia ingin sekali Song ra menyebut namanya , dan menatap wajahnya. Ia yakin , Song ra rindu dengan semua ini.
*****
“ Han .. “ panggil seseorang dengan nada yang lemah. Han membuka matanya. Ia tertidur untuk sesaat. Tapi kemudian , ia merasakan tangan Song ra yang sedang digenggamnya bergerak. Ia tersentak. Jantungnya berdegup kencang. Perlahan-lahan mata gadis yang ada dihadapannya terbuka. Han menghembuskan nafas letihnya. Song ra sadar !
“ Han .. “ ujar gadis itu lagi dengan suara yang lirih.
“ Ssssstt .. Jangan banyak bicara. Kau masih sangat letih. Biarkan aku yang berbicara. Kau mendengarkan kata-kataku saja. Oke ? “ sela Han yang memotong perkataan Song ra. Song ra hanya mengangguk pelan. Ia masih belum bisa mengumpulkan tenaganya untuk berbicara banyak.
******
“ Aku .. Rindu .. Denganmu .. “ bisik Song ra pelan. Han bisa mendengarnya. Ia tersenyum.
“ Aku juga. Aku juga sangat mencintaimu. “ ucap Han seraya menatap wajah Song ra. Angin yang berhembus pelan sedikit membuat suasana lebih nyaman. Han merapatkan sweater pemberiannya dulu untuk Song ra. Sweater yang sedang dipakai Song ra membuatnya terlihat semakin manis.
“ Aku ingin menikah denganmu. Menikahlah denganku. Aku sungguh sangat mencintaimu .. “ pinta Han dengan wajah penuh harap. Song ra hanya tersenyum. Air matanya jatuh lagi. Ternyata Han masih sangat mencintainya seperti saat yang lalu. Han mengeluarkan sebuah kotak yang sangat dikenali Songra. Kotak yang pernah Han sodorkan padanya dulu. Han mengeluarkan isi yang ada di dalam kotak tersebut. Sepasang cincin emas putih. Lambang sebuah ikatan yang abadi. Han meraih jemari Song ra , disematkannya salah satu cincin itu di jari manis Song ra. Song ra pun melakukan hal yang sama , disematkannya juga cincin yang hanya tertinggal 1 di kotak tersebut. Han langsung memeluk erat tubuh Song ra yang pucat dan dingin itu. Di bantunya Song ra bangun dari kursi rodanya. Suasana taman Rumah Sakit saat sore itu sangat mendukung. Han tidak pernah mau melepaskan pelukan ini lagi. Han tidak mau lagi melepaskan seseorang yang ada dipelukannya sekarang. Satu kalimat , ia sangat mencintai gadis ini.
“ Berjanjilah untuk tetap mencintaiku , “ ucap Song ra pelan. Han semakin mempererat pelukannya. Ia takut sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi.
“ Aku berjanji akan tetap mencintaimu seumur hidupku. Kau juga akan mencintaiku seperti aku mencintaimu bukan ? “ tanya Han yang masih memeluk tubuh mungil Song ra.
“ Aku .. Aku .. Akan mencintaimu .. Selamanya .. “ jawab Song ra seraya melepaskan tangannya dari tubuh Han Kyung. Pegangannya terlepas. Seketika itu ia terjatuh , tapi dengan sigap Han langsung menahan tubuh Song ra yang sudah tidak sanggup berdiri lagi.
“ Song ra .. Bangun .. Bangun .. Shin Song Ra .. !! “ teriak Han kuat saat gadis yang ada di pelukannya barusan tidak bernafas lagi. Matanya tertutup. Denyut nadinya tak ada lagi. Ia tertidur lemas. Dan ia tertidur untuk selamanya. Tak akan ada lagi Song ra yang akan menerangi hidupnya lagi.

******

Aku sangat bahagia Han ,
Saat kau mengajakku untuk menikah ,
Tapi aku telah berbuat jahat padamu ,
Aku telah membohongi perasaanku ..
Sejujurnya ,
Aku sangat mencintaimu ..
………….
Sakit sekali Han ,
Ini semua terlalu sakit ,
Ini terasa lebih sakit dari apa yang kurasa selama ini ..
Aku tidak bisa jauh darimu ,
Sekarang aku sangat membutuhkanmu ..
………….
Sebelum aku pergi nanti ,
Aku hanya ingin kau tahu ,
Aku ingin sekali menikah dan membina hubungan yang abadi denganmu ,
Tapi apa kau mau menerima perempuan cacat sepertiku ?
Aku sadar ,
Aku tidak akan pernah bisa membahagiakanmu ..
Aku tidak akan pernah bisa memberikan keturunan untukmu ..
…………..
Han ..
Aku sangat mencintaimu ..
Berjanjilah untuk tetap mencintaiku ,
Dan berjanjilah agar kau tidak terlarut-larut dengan semua ini ..
Carilah perempuan yang nantinya bisa membahagiakanmu ..
Aku menyayangimu Han ..
Aku mencintaimu ..
Aku tidak mau mati secepat ini ,
Aku masih ingin terus bersamamu ..
Han Kyung kembali melipat surat yang baru saja dibacanya sehari setelah pemakaman Shin Song Ra. Air matanya mengalir , tangannya bergetar. Ia sangat mencintai Song ra. Bahkan melebihi cinta terhadap dirinya sendiri. Ia akan melakukan apa pun yang di pinta Song ra , karena ia pernah berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan dari orang terkasihnya itu , Shin Song ra.


======THE END=====


RCL please ^^ Mian kalo jelek atau gak nyambung ya readers :) hehehe . nii FF karya ku yang ke .. keberapa ya? Haha gatau ah, lupa .. wkwkwk . keep RCL readers :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar